Sisi Lain “Marsombu Sihol Parsoburan”

Setelah sekian tahun kata “ahai bea” (ind. Apa kawan) dengan logat yg sangat khas dan original Parsoburan, kemarin 07 April 2019 di Taman Wiladatika Cibubur gedung Soka , kata itu terdengar dengan massif dan tanpa di organisasi .
Kerinduan akan kampung halaman terasa membuncah terobati, apalagi dengan bertemunya kembali dengan banyaknya sahabat sahabat lama, yg kalau mau dikatakan sudah sangat lama tak bertemu.

Ungkapan khas dan original Parsoburan kata ” itta ” (ind. Tidak) muncul juga dalam banyak perbincangan diantara kami yg satu asal kampung yang kami cintai.

Marsobu sihol jadi sarana bagi kami yg di tanah perantauan ini (Jabodetabek) mengeratkan kembali rasa yg pernah berkurang itu, karena jarang bertemu, kini serasa bersemi kembali.

Pertemuan ini sengaja dibuat dan dirancang secara lintas generasi dengan harapan pertalian rasa satu asal itu tidak hilang ditelan waktu. Gagasan untuk marsombu sihol ini tercetus dari beberapa orang putra dan putri Parsoburan , salah satunya adalah Tony Antra Pardosi ( penulis Si Suar Sair yg cukup fenomenal itu di harian SIB pada zamannya) .
Horas ma Parsoburan , dengan segala ungkapan khasnya …. ” Bea yg sdh bertransformasi jadi Ces ; Itta ; Gialnai (ind. Jijai bhs milenial ) ….

PPM – PUNGUAN PARSOBURAN MARSADA

“MARSOMBU SIHOL” /REUNI MASYARAKAT PERANTAU ASAL PASAR PARSOBURAN DAN SEKITARNYA, SEJABODETABEK

Kerinduan sesama perantau asal Pasar Parsoburan dan sekitarnya yang berdomisili di Jabodetabek untuk berkumpul, sudah sejak lama namun belum bisa terwujud oleh karena kesibukan, belum menemukan momen yang pas, dan kendala lainnya. Rasa itu kembali menggema tatkala sesama perantau itu menghadiri acara pernikahan putra dari Bapak Lubis/Siti br Pardosi di Bagas Raya Cibinong pada 9 Februari 2019. Alhasil, muncullah kesepakatan untuk membentuk tim kecil atas usul Togu Pardosi, Beresman Napitupulu, Arifin Pasaribu, dan lain-lainnya. Oleh Buha Silitonga, dibuatlah grup WA dengan nama “Par Parsoburan Marsaor” sebagai awal sarana komunikasi.  
Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada seluruh para perantau Pasar Parsoburan dan sekitarnya, pada Sabtu, 16 Februari 2019,  sebanyak 7 orang perantau bertemu di Lapo Codian, Cawang, Jakarta Timur, untuk membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kerinduan tersebut. Mereka, terdiri dari Togu Pardosi, Rotua br Lubis, Antoni Antra Pardosi, Tumpal Pasaribu, Dapot Pardosi, Buha Silitonga, Pikkir Lubis.
Pertemuan kedua dilanjutkan di kediaman Rotua br Lubis di Villa Pertiwi, Depok, pada Jumat, 22 Februari 2019. Mereka yang hadir sebanyak 10 orang, yaitu peserta pertemuan pertama, ditambah Agus Pasaribu dan istri, Rani br Hutapea, serta Narlis br Pardosi. Beberapa orang yang diundang untuk pertemuan tersebut, berhalangan hadir.

Beberapa poin yang dibicarakan untuk dirumuskan adalah sebagai berikut : A. MEMBENTUK PUNGUAN

1. NAMA Punguan (perkumpulan) diberi nama “PUNGUAN PARSOBURAN MARSADA”.

2. TUJUAN Tujuannya adalah untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan menciptakan rasa tolong menolong dalam suka dan duka.

3. KEGIATAN Kegiatannya, mencakup kegiatan sosial dan budaya, yaitu menghadiri pesta pernikahan dan peristiwa kemalangan (meninggal dunia); serta kegiatan lainnya sesuai permintaan anggota, misalnya Perayaan Natal, Pesta Bona Taon, dan lain-lainnya. Dengan demikian motto punguan adalah “Marsaor di bagasan holong ni roha, marsirupan di habot ni roha, rap marlas ni roha di angka parsaulian”.

4. ANGGOTA Anggota punguan adalah semua keluarga perantau asal Pasar Parsoburan dan sekitarnya yang berdomisili di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Yang dimaksud dengan Pasar Parsoburan dan sekitarnya, dalam hal ini adalah wilayah administrasi Kelurahan Parsoburan Tengah yang terdiri dari mulai Parsanggarahan, Tangsi, Sirpang 3, Pasar 1, Pasar 2, RT 3, RT 4, Jalan Baru, Dolok Sae, Huta Ginjang, Huta Gorat, Kompleks SMA, Kompleks SMP, sampai Gonting. <br>5. KRITERIA Kategori lain yang terdaftar sebagai anggota punguan adalah mereka yang lahir dan atau besar di Pasar Parsoburan dan sekitarnya, serta sudah berumah tangga.

6. AD / ART Sebagai acuan telah disusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Adapun AD/ART ini sifatnya tidak kaku, lebih simpel, adaptif, dengan tidak mengenakan uang pangkal dan uang iuran. Adapun sumber keuangan punguan adalah sumbangan donatur dan anggota, serta sumbangan sukarela yang dikumpulkan untuk kegiatan suka dan duka.

Formasi pengurus jauh lebih ramping, terdiri dari Koordinator, Sekretaris, dan Bendahara. Terpilih, Antoni Antra Pardosi sebagai Koordinator, Buha Silitonga sebagai Sekretaris, dan Rotua br Lubis sebagai Bendahara.

7. KOMUNIKASI Disepakati, bahwa Grup WA “Par Parsoburan Marsaor” adalah sarana informasi dan komunikasi sesama anggota punguan. Sehingga dengan demikian, keanggotaan punguan tidak terbatas pada keanggotaan grup WA tersebut, tetapi juga masyarakat perantau lainnya di luar Grup WA, yang telah bersedia terdaftar sebagai anggota punguan.

B. MELAKSANAKAN KEGIATAN “MARSOMBU SIHOL” ATAU TEMU KANGEN 1. Sebagai kegiatan perdana, digagas untuk melaksanakan acara reuni yang disebut “Marsombu Sihol”.

2. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai ajang temu kangen, mempererat tali kekeluargaan, serta menyatukan persepsi dan membangun sinergi yang positif dengan akan terbentuknya Punguan Parsoburan Marsada.

3. Mata acara dimulai dengan kebaktian, dikuti dengan kata-kata sambutan, perkenalan, pelantikan pengurus punguan, dan hiburan. Acara hiburan disebut “dari kita untuk kita” karena lebih menitikberatkan partisipasi seluruh peserta untuk bernyanyi dan menari, stand up comedy, dan acara menarik lainnya.

4. Tidak diberlakukan lelang. Biaya ditanggung bersama dengan besaran yang akan diinformasikan kemudian, donasi, dan sumbangan sukarela lainnya. Kepada peserta akan diberikan souvenir berupa kaos dan kalender.

5. Peserta adalah seluruh calon anggota punguan yaitu suami dan istri. Meskipun demikian tetap terbuka apabila peserta membawa anggota keluarga.

6. Direncanakan kegiatan reuni ini dilaksanakan pada Minggu, 31 Maret 2019, bertempat di Taman Bunga Wiladatika Cibubur.(Acara dan tempat kegiatan masih bersifat tentatif, sedikitnya, satu minggu setelah pemberitahuan ini diumumkan).

7. Progress kegiatan panitia akan diumumkan di Grup WA Par Parsoburan Marsaor atau langsung ke masing-masing personal di luar Grup WA tersebut.

8. Telah dibentuk parhobas atau panitia kecil, yaitu Antoni Antra Pardosi sebagai Ketua, Buha Silitonga sebagai Sekretaris, dan Rotua br Lubis sebagai Bendahara. Kepanitiaan juga didukung Togu Pardosi, Tumpal Pasaribu, Agus Pasaribu/Rani br Hutapea, Dapot Idris Pardosi, Pikkir Lubis, Refanco Panjaitan, Narlis Pardosi, Pajon Manurung, Togar Laut Panjaitan, dan Miduk Silitonga. Demikian kami umumkan dengan penuh harapan, kiranya seluruh masyarakat perantau asal Pasar Parsoburan dan sekitarnya turut berpastisipasi dengan akan terbentuknya Punguan Parsoburan Marsada, dan suksesnya acara reuni “Marsombu Sihol”.

Jakarta, 24 Februari 2019

Penggagas; Togu Pardosi – Antoni Antra Pardosi – Rotua Lubis – Tumpal Pasaribu – Buha Silitonga – Dapot Idris Pardosi – Pikkir Lubis – Agus Pasaribu/Rani br Hutapea – Narlis br Pardosi

Sejarah Kecamatan Nassau

Ketika pembentukan Kabupaten Toba Samosir sebagai hasil pemekaran Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 1998, Nassau masih bagian dari Kecamatan Habinsaran. Pembentukan Kecamatan Nassau didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Toba Samosir No. 17 Tahun 2006 tentang pembentukan Kecamatan Nassau (dimekarkan dari Kecamatan Habinsaran), Kecamatan Siantar Narumonda (dimekarkan dari Kecamatan Porsea), dan Kecamatan Tampahan (dimekarkan dari Kecamatan Balige). Baca lebih lanjut

Belajar Listrik

1 kva Berapa Amper ?

(Teori Umum)
KVA adalah satuan bagi daya yang dihasilkan oleh tenaga listrik,yakni hasil kali antara tegangan llistrik(volt) dengan kuat arus(ampere)

jadi 1KVA = 1000VA jadi

bila voltasenya sebesar 380 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/380 = 2,6 Ampere

bila voltasenya sebesar 220 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/220 = 4,5 Ampere

dan bila tegangan diubah ke 100 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1000/100 = 10 Ampere

(Teori Lain)
bila voltasenya sebesar 380 volt
maka dalam 1KVA terdapat
= 1 / (1.732) / 0.38
= 1.52 Amper

ket. 1.732 adalah satuan rumus tetap

Ukuran Milimeter Kabel

CONTOH:
kabel 2,5 mm artinya kabel tersebut mempunyai luas penampang 2,5 mm
berapa diameternya?

rumus mencari jari2nya:
L = p x r²
2,5 = 3,14 x r²
r² = 2,5 / 3,14
r = v2,5 / 3,14
r = 0,89

maka diameternya
d = 2 x r
d = 2 x 0,89
d = 1,78 mm

dan Luasnya (kebalikannya)
L = p x r²
= 3,14 x 0,89²
= 2,48

L = luas lingkaran
r = jari2 lingkaran
d = diameter lingkaran
K = keliling lingkaran
p = 22/7 = 3,14

L = p x r²

d = 2 x r

K = 2 x p x r
= p x d

r = 1/2 x d
= 1/2 x (K x 7/22)
= akar dari (L x 7/22)
(L x 7/22) = r²

d = K x 7/22
= akar dari (L x 7/22 x 4)
(L x 7/22 x 4) = d²

1 mm Kabel Untuk Berapa Amper ?

Ada yang mengatakan
1 mm untuk 3 Amper dan ada juga yang mengatakan
1 mm untuk 1.76 Amper

1 kw Berapa HP (Horse Power) ?

Menurut konversi satuan international, 1.1 kW (kilo watt) adalah sama dengan 1.475 HP …
Ya, HP memang Horse Power .Istilah lain adalah PK (singkatan kata dari bahasa Belanda Paar Kraatt)
1 HP = 0.745 kW = 745 watt

Asal usul bulan di Tahun Masehi

Adapun asal –usul ke-12 bulan Masehi ini adalah sebagai berikut :
Penanggalan yang awalnya terdiri atas 10 bulan berkembang menjadi 12 bulan. Berarti ada tambahan 2 bulan, yaitu Januarius dan Februarius. Januarius adalah nama dewa Janus. Dewa ini berwajah dua, menghadap ke muka dan ke belakang, hingga dapat memandang masa lalu dan masa depan. Karenanya Januarius ditetapkan sebagai bulan pertama. Maka bulan-bulan yang terdahulu letaknya di dalam penanggalan baru menjadi tergeser dua bulan, dan susunannya menjadi : Januarius, Februarius, Martius, Aprilis, Maius, Junius, Quintrilis, Sextilis, September, October, November dan December.
• Januari, berasal dari nama Januarius, berasal dari kata Janus (malaikat bermuka 2 penjaga gerbang Roma).

• Februari, dahulu namanya adalah Februarius. Februarius diambil dari upacara Februa, yaitu upacara semacam bersih kampung atau ruwatan untuk menyambut kedatangan musim semi. Dengan ini Februarius menjadi bulan yang kedua, sebelum musim semi datang pada bulan Maret.
• Maret, dahulu namanya adalah Martius; berasal dari kata Mars (dewa perang)
• April, dahulu namanya adalah Aprilis. Nama bulan Aprilis diambil dari kata Aperiri, sebutan untuk cuaca yang nyaman di dalam musim semi. Berdasarkan nama-nama tersebut di atas, tampak¸bahwa di zaman dahulu permualaan penanggalan Masehi jatuh pada bulan Maret
• Mei, dahulu namanya adalah Maiusl berasal dari kata Maia (saudara tertua Atlas, kebudayaan Yunani)
• Juni, dahulu namanya adalah Junius, berasal dari kata Juno, istri Jupite.
• Juli, dahulu namanya adalah Quintilis. Di bulan ini Julius Caesar lahir, sebab itu dinamakan sebagai bulan Juli. Sebelumnya bulan Juli disebut sebagai Quintilis, yang berarti bulan kelima dalam bahasa Latin. Hal ini dikarenakan kalender Romawi pada awalnya menempatkan Maret sebagai bulan pertama.
• Agustus, bulan kedelapan dalam kalender Masehi. Seperti juga nama bulan Juli yang berasal dari nama Julius Caesar, maka bulan Agustus berasal dari nama kaisar Romawi, yaitu Agustus. Pada awalnya, ketika Maret masih menjadi bulan pertama, Maret menjadi bulan keenam dengan sebutan Sextilis.
• September, merupakan bulan kesembilan dari tahun Masehi. Nama bulan ini berasal dari bahasa Latin Septem, yang berarti tujuh. September merupakan bulan ketujuh dalam kalender Romawi sampai dengan tahun 153 SM.
• Oktober, merupakan bulan kesepuluh dari tahun Masehi. Nama bulan ini berasal dari bahasa Latin Octo, yang berarti delapan. Oktober merupakan bulan kedelapan dalam kalender Romawi sampai dengan tahun 153 SM.
• Nopember, merupakan bulan kesebelas dari tahun Masehi. Nama bulan ini berasal dari bahasa Latin Novem, yang berarti sembilan. November merupakan bulan kesembilan dalam kalender Romawi sampai dengan tahun 153 SM.
• Desember, nama bulan ini berasal dari bahasa Latin Decem, yang berarti sepuluh. Desember merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Romawi sampai dengan tahun 153 SM. Dibulan inilah diyakini lahirnya Dewa Matahari (25 Dec) yang kemudian diadopsi oleh Kristen menjadi perayaan gereja, yakni Natal Yesus Kristus
Nama-nama Quintrilis (Juli), Sextrilis (Agustus), September, October, November & December adalah nama yang diberikan berdasarkan angka urutan susunan bulan. Quntrilis berarti bulan kelima, Sextilis bulan keenam, September bulan ketujuh, October bulan kedelapan dan December bulan kesepuluh.

Akhirnya…….

View on Path

Listening to Go (feat. Blood Diamonds) by Grimes

Listening to Go (feat. Blood Diamonds) by Grimes

Preview it on Path